Sabtu, 14 Januari 2017

Mengatasi Kejenuhan dalam Belajar





Sudah belajar, tapi materi pelajaran sulit dipahami dan semakin lama semakin jenuh saja dalam melakukan kegiatan belajar. Perasaan jenuh dalam belajar sering dikeluhkan para siswa dalam setiap kesempatan.
Disatu sisi siswa harus belajar dengan giat dan memahami pelajaran dengan sebaik-baiknya, apalagi menghadapi ujian, tetapi dipihak lain siswa tersebut terserang kejenuhan. Kondisi ini membuat siswa kurang bergairah dan bersemangat dalam belajarna serta timbul perasaan khawatir, takut tidak lulus ujian.
Secara manusiawi memang kejenuhan bisa menimpa setiap orang, termasuk siswa yang sedang belajar. Dengan kata lain, kejenuhan tidak memandang umur dan status. Untuk itu,siswa apabila terserang perasaan jenuh harus cepat disikapi dengan baik, jangan dibiarkan begitu saja. Dalam hal ini siswa harus bertanya kepada diri sendiri. Mengapa saya akhir-akhir ini mengalami kejenuhan dalam belajar?
Siswa perlu  mengadakan introspeksi (melihat ke dalam diri sendiri) atau perenungan terhadap kondisi yang sedang dialami (kejenuhan belajar). Kejenuhan tidak datang begitu saja tanpa ada latar belakangnya.
Dengan memahami latar belakang dari kejenuhan, siswa bisa melakukan tindakan yang tepat untuk mengusir atau mengatasi kejenuhan yang dialami. Dengan terselesaikannya masalah kejenuhan ini, diharapkan siswa bis belajar dengan baik dan mencapai prestasi belajar yang memuaskan.
Berdasarkan berbagai factor penyebab kejenuhan di atas, bisa dicari alternative pemecahannya. Dalam hal ini siswa harus berusaha melawan dan mengatasi apabila mengalami kejenuhan dalam belajar. Untuk mengatasi kejenuhan belajar, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan, antara lain:
·         Pertama, cari manfaat dari belajar yang dilakukan. Belajar yang dilakukan oleh siswa bisa memperoleh ilmu pengetahuan. Bisa menambah pertemanan dan mempererat tali siraturrahmi di antara siswa. Menambah wawasan dan pengalaman hidup. Singkatnya, manfaat belajar yaitu untuk persipan masa depan yang lebih cerah.
·         Kedua, lakukan belajar dengan peraaan senang dan kreatif. Suatu pekerjaan yang dilakukan dengan perasaan senang akan menimbulkan semangat. Begitu juga dengan kegiatan belajar, apabila merasa senang, siswa akan belajar dengan gairah dan bersemangat. Lama kelamaan perasaan jenuh akan terkikis dan hilang. Untuk itu senangi apa yang dikerjakan dan kerjakan apa yang disenangi. Disamping itu, selama melakukan kegiatan belajar, siswa juga harus kreatif. Belajar dengan kreatif akan menimbulkan keasyikan dan kepuasan pribadi sehingga jauh dari perasaan jenuh atau bosan.
·         Ketiga, pandang guru dari segi positifnya. Guru sebagai manusia biasa tidak lepas dari segala kelebihan dan kekurangan. Menghadapi guru yang sedang mengajar di kelas, sisiwa sebaiknya menyikapi guru dengan sikap terbaik. Cari sisi positif atau kebaikan yang ada pada guru sehingga siswa merasa tertarik dan senang terhadap guru. Apabila sudah menyenangi gurunya, maka cenderung akan menyenangi pelajarannya. Setiap bertemu dengan guru, siswa bisa diskusi, bertukar pendapat dan informasi untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan.
·         Keempat, anggaplah belajar itu sebagai kebutuhan yang mendesak. Belajar jangan smapai hanya untuk menggugurkan kewajiban. Artinya, belajar selain sebagai kewajiban, juga harus menjadi kebutuhan, siswa akan berusaha untuk belajar dengan giat.

·         Kelima, lakukan diskusi kelompok. Untuk menambah gairah belajar, siswa bisa mengajak teman-teman untuk malakukan kegiatan belajar bersama. Melalui diskusi kelompok atau belajar bersama, siswa bisa bertukar pendapat, pengalaman dan informasi di antara teman. Dalam kondisi kebersamaan biasanya akan terhindar dari kejenuhan. Anggota kelompok bisa terbentuk atas dasar kesepakatan bersama di antara siswa.

0 komentar:

Posting Komentar